Allah berfirman :
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajah Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Al-Qashash : 88)Serta firman-Nya :
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman : 26-27)Kedua ayat yang mulia ini, sering disalahartikan dan dijadikan dalil oleh orang-orang yang membuat-buat syubhat. Diantaranya :
- Meniadakan Allah memiliki wajah dengan alasan tidak mungkin hanya wajah Allah yang kekal sedangkan jasad lainnya tidak.
- Mengatakan surga dan neraka tidak kekal.
- Serta syubhat lain yang berkenaan dengan dzat Allah dan kekekalan makhluk Allah di akhirat.
Dengan demikian banyaknya dalil yang menetapkan wajah Allah dan kekalnya surga dan neraka, para ulama Ahlussunnah menyepakati bahwa Allah memiliki wajah, surga dan neraka telah ada dan tidak akan musnah ketika kiamat dan sampai kapan pun. Bahkan sebagian besar ulama mengatakan bahwa beberapa makhluk Allah seperti malaikat dan Arsy tidak akan mati ketika kiamat. Karena tidak ada satu pun nash shahih yang menjelaskannya. Justru adanya nash tentang berkumpulnya para malaikat di penjuru langit.
Hancurnya makhluk karena wajah Allah
Sesungguhnya ayat diatas menjelaskan hancurnya makhluk karena wajah Allah, seperti hancurnya gunung ketika nabi Musa meminta Allah untuk menampakkan diri. Allah berfirman :
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (Al-A'raf : 143)
Kemudian Rasulullah menjelaskan pula pada hadits yang melalui Abu Musa, di dalamnya disebutkan.
حِجَابُهُ النُّورُ لَوْ كَشَفَهُ لَأَحْرَقَتْ سُبُحَاتُ وَجْهِهِ مَا انْتَهَى إِلَيْهِ بَصَرُهُ مِنْ خَلْقِهِHijab-Nya adalah cahaya, jika hijab itu dibuka niscaya terbakar-lah di antara makhluk-Nya oleh cahaya muka-Nya sejauh pandangan. [HR Muslim]
Maka demikian pula terjadinya (puncak) kiamat karena cahaya wajah Allah walau sangat singkat. Allah menjelaskan dalam firman-Nya :
Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (An-Nahl : 77)
Dari penjelasan ini dapat kita ambil kesimpulan yaitu :
- Allah memiliki wajah
- Makhluk yang hancur pada hari kiamat hanya yang Allah kehendaki diantaranya manusia, jin, hewan, tumbuhan dan gunung dan lainnya.
- Bahkan penjelasan ini menjelaskan pula tentang Nuzul Allah (sifat turunnya Allah) seperti turunnya Allah ke langit bumi pada sepertiga malam terakhir. Yaitu turunnya Allah untuk berfirman kepada malaikat di langit bumi seperti turunnya Dia untuk berkata-kata langsung dengan nabi Musa di sebuah bukit. Yaitu dengan tabir.
Logika sederhana yang terlupakan
Ada satu hal sederhana yang sering dilupakan oleh sebagian orang yang memaksa mengatakan bahwa semua makhluk Allah (tanpa pengecualiaan) akan hancur pada hari kiamat, yaitu sekecil apapun hancuran sebuah benda tetaplah partikel hancuran itu makhluk Allah. Wallahu a'lam.
Iyas Tanjung
Bogor, 10 Januari 2013Iyas Tanjung